Pages

Friday, October 16, 2015

Perkembangan Android Dari Awal Hingga Sekarang



Perkembangan Android Dari Awal Hingga Sekarang



Seperti yang kita ketahui pada dunia modern seperti sekarang ini , smartphone bukanlah lagi menjadi suatu barang yang mewah seperti pada tahun-tahun sebelumnya, sudah mulai banyak tipe smartphone baru denga harga yang terjangkau dan juga dengan berbagai sistem operasi nya seperti Google dengan Android nya, Apple dengan iOS nya, ataupun Microsoft dengan Windows Phone nya, dll. Setiap OS diatas memiliki perkembangan nya masing masing dan pada kali ini saya akan membahas perkembang Sistem Operasi Android dari Awal hingga sekarang.



Android awalnya dikembangkan oleh Android, Inc., dengan dukungan finansial dari Google, yang kemudian membelinya pada tahun 2005. Sistem operasi ini dirilis secara resmi pada tahun 2007 dan mulai dijual pertama kali pada Oktober 2008. Android adalah sistem operasi yang Open Source sehingga para pembuat perangkat, operator nirkabel, dan pengembang aplikasi dapat memodifkasi nya sendiri, Android juga menjadi pilihan bagi perusahaan teknologi yang menginginkan sistem operasi berbiaya rendah, bisa dikustomisasi, dan ringan untuk perangkat berteknologi tinggi tanpa harus mengembangkannya dari awal. Sifat Android yang terbuka telah mendorong munculnya sejumlah besar komunitas pengembang aplikasi untuk menggunakan kode sumber terbuka sebagai dasar proyek pembuatan aplikasi, dengan menambahkan fitur-fitur baru bagi pengguna tingkat lanjut atau mengoperasikan Android pada perangkat yang secara resmi dirilis dengan menggunakan sistem operasi lain.



Perkembangan Android dari versi awal hingga ke versi terbaru nya banyak mengalami perubahan-perubahan besar di segala sisi, dan perkembangan android juga dipengaruhi oleh perkembangan sistem operasi smartphone lainnya dan yang paling mempengaruhi adalah iOS dari Apple karena menjadi satu-satunya saingan terkuat yang dimiliki Android hingga saat ini. Perkembangan kedua sistem operasi tersebut sama-sama saling mempengaruhi dan saling adu kuat di segala sektor pada setiap versi nya. Nama setiap versi di Android menggunakan nama dari makanan pencuci mulut yang disesuaikan dengan urutan abjad, nama ini mulai diterapkan pada versi 1.5 yang disebut dengan “Cupcake” , versi 1.6 dengan “Donut” , ataupun seperti versi 2.0 & 2.1 dengan “Éclair” nya. Sampai saat ini Google tetap tak ingin memberitahu alasan mereka memilih nama makanan pencuci mulut sebagai nama pada setiap versi terbaru mereka.

Berikut saya akan bahas perkembangan Android dari berbagai versi nya dari versi awal hingga versi terbaru yang dinamakan “Marshmallow”, dan berikut dibawah ini saya akan menjelaskan perkembanganya.

            1. Android 1.5 ( Cupcake )



Merupakan versi OS Android pertama yang menggunakan nama dessert. OS ini diluncurkan pertama kali pada tahun 2009. Berbagai aplikasi dan fitur yang ditawarkan dalam sistem Android ini di antaranya ialah aplikasi kamus dan keyboard, kemampuan merekam dan memutar video dalam format MPEG-4, aplikasi widget yang lebih lengkap, serta kemampuan transisi layar dan fitur untuk mengunggah video ke dalam Youtube secara lebih mudah dan cepat.


2.      Android 1.6 ( Donut )


Enam bulan setelah peluncuran OS Android versi 1.5 Cupcake, Android kembali memperkenalkan sistem operasi versi terbarunya yaitu  OS Android versi 1.6 Donut. Secara keseluruhan tampilan OS ini sama dengan Cupcake, hanya saja terdapat penambahan dan perkembangan pada sistem kamera dan serach engine atau mensin pencarian. Selain itu, Androd versi ini dilengkapi pula dengan dukungan bagi jaringan CDMA yang sebelumnya belum ada pada OS Android versi 1.5 Cupcake.


3.      Android 2.0 - 2.1 ( Éclair )


Perkembangan atau transformasi yang lebih besar lagi dilakukan oleh Android. Bersamaan dengan diluncurkannya perangkat seluler bernama Motorola Droid yang merupakan peningkatan spesifikasi dari perangkat sebelumnya yaitu HTC Dream, Android memperkenalkan sistem operasi terbarunya versi 2.0-2.1 dengan kode Eclair. Perangkat ini hadir dengan adanya fitur GPS dan tampilan yang lebih modern dibandingkan versi sebelumnya.


4.      Android 2.2 - 2.2.3 ( Froyo – Frozen  Yoghurt )


Tahun 2010, tepatnya pada bulan Mei, Android kembali memperkenalkan versi OS terbarunya yaitu OS Android 2.2-2.2.3 Froyo yang memiliki dukungan Adobe Flash Player yang belum ada pada versi sebelumnya, Eclair. Performa Froyo lebih baik dibandingkan Eclair, ditambah lagi dengan adanya dukungan SD (Secure Digital) Card yang semakin mempermudah pengguna atau user-nya dalam melakukan penyimpanan data dalam perangkat seluler pintarnya.



5.      Android 2.3 - 2.3.7 ( Gingerbread )


Tak lama berselang, pada bulan Desember tahun 2010, versi terbaru Android, Gingerbread, diperkenalkan ke pasar. Banyak sekali transformasi dan perubahan yang dilakukan, mengingat versi Gingerbread ini memang diperuntukkan untuk memaksimalkan jalannya berbagai aplikasi dan game yang ada pada Google Play Store. Dilengkapi dengan layar WXGA dan konektivitas NFC semakin membuat ctra Android semakin bersinar di hati para penggunanya.


6.      Android 3.0 – 3.2.6 ( Honeycomb )


OS Android versi terbaru ini hadir pada bulan Februari tahun 2011. Versi ini menawarkan tampilan status bar yang semakin mudah untuk dilakukan kustomisasi oleh penggunanya. OS ini memang diluncurkan khusus mendukung perangkat tablet PC.


7.      Android 4.0 – 4.0.4 ( Ice Cream Sandwich )


Ice Cream Sandwich hadir dengan tampilan yang lebih elegan dan menarik dibandingkan OS versi terdahulu yaitu Honeycomb. Mulai diluncurkan pada bulan Oktober tahun 2011, Ice Cream Sandwich semakin mempertegas konsistensi Android dalam melakukan transformasi dan perkembangan yang konsisten terhadap sistem operasi yang dimilikinya.


8.      Android 4.1 – 4.3 ( Jelly Bean )


Tak berhenti sampai di situ, Android membuktikan eksistensinya lewat OS versi terbarunya yaitu Jelly Bean yang resmi dirilis bulan Juli tahun 2012. Dalam ersi terbarunya ini, terdapat pembaharuan peningkatan input keyboard yang kian lengkap dan adanya pencarian Google Now yang mampu memberikan berbagai informasi mengenai cuaca dan traffic.


9.      Android 4.4 ( KitKat )


OS ini mampu memberikan tampilan status bar transparan serta dapat beroperasi secara optimal pada perangkat berspesifikasi rendah. Dan juga pada saat perilisan OS ini, Android juga merilis Android Wear, yang mana dapat digunakan pada smartwaches. Selain itu Android juga memperbarui User Interface pada program Google Maps Navigation dan Alarms.



10.  Android 5.0 ( Lollipop )


Fitur-fitur pada Android Lollipop merupakan desain ulang dari user interface yang dibangun sekitar bahasa desain responsif yang disebut dengan”material design”. Perubahan lainnya yaitu perbaikan pada pemberitahuan/notifikasi, yang bisa di akses dari lockscreen dan dapat ditampilkan tanpa aplikasi tambahan sebagai top-of-the-screen banner. Dan Google juga membuat suatu perubahan internal untuk platform, dengan Android Runtime (ART) yang secara resmi menggantikan Dalvik untuk meningkatkan performa aplikasi dan bermaksud juga untuk meningkatkan dan mengoptimalkan penggunaan baterai yang dikenal oleh mereka sebagai projek Volta.


11.  Android 6.0 ( Marshmallow )


Pertama kali dikenalkan pada Google I/O 2015 , Marshmallow memiliki skema manajemen daya baru bernama Doze yang mengurangi tingkat aktivitas aplikasi latar belakang saat perangkat menentukan bahwa itu tidak sedang aktif ditangani oleh pengguna, yang, menurut Google, menggandakan pemakaian baterai perangkat. Hal ini juga memperkenalkan pilihan untuk mengatur ulang semua pengaturan jaringan, tersedia untuk pertama kalinya pada Android, yang membersihkan pengaturan terkait jaringan untuk Wi-Fi, Bluetooth dan koneksi seluler.

Android Marshmallow memberikan dukungan asli untuk pengenalan sidik jari, memungkinkan penggunaan sidik jari untuk membuka perangkat dan otentikasi Play Store dan pembelian Android Pay; API standar juga tersedia untuk melaksanakan otentikasi berbasis sidik jari dalam aplikasi lain. Android Marshmallow mendukung USB Type-C, termasuk kemampuan untuk menginstruksikan perangkat untuk mengisi daya perangkat lain melalui USB. Marshmallow juga memperkenalkan "pranala yang diverifikasi" yang dapat dikonfigurasi untuk membuka langsung dalam aplikasi tertentu mereka tanpa petunjuk pengguna lanjut.


Berikut diatas merupakan berbagai versi dari Android dari yang terlama hingga yang terbaru, dan hingga saat ini Android merupakan Sistem Operasi Smartphone yang paling banyak digunakan di seluruh dunia diatas iOS dari Apple.
 

Fenomena I-Doser , Berbahayakah ?



Fenomena I-Doser , Berbahayakah ?

Fenomena yang terjadi beberapa minggu ini, yaitu kemunculan sebuah aplikasi I-Doser, apa sebenarnya itu I-Doser ? I-Doser adalah sebuah aplikasi ini sejatinya bertujuan untuk merelaksasi dan membantu mengubah mood, namun lama kelamaan aplikasi ini berkembang dan membuat pemakainya kecanduan. Untuk menggunakanya, pengguna hanya perlu mendengarkan suara dari aplikasi dengan headset agar bisa fokus selama 30-40 menit. Aplikasi ini juga masih dijual bebas di toko aplikasi Apple dan Android. 

Namun jika anda tidak mendengarkan suaranya secara fokus, maka tidak akan berpengaruh apa-apa bagi diri anda, tapi kalau sebaliknya jelas bisa membuat anda menjadi kecanduan. Banyak orang-orang menyebut ini sebagai narkoba digital, tetapi menurut BNN ini bukanlah narkoba karena tidak terdapat dalam undang-undang narkotika, yang menyebutkan bahwa Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Kemkominfo pun ikut turun tangan dalam fenomena I-Doser ini, mereka sedang memeriksa juga apakah aplikasi ini memang berbahaya atau tidak, sehingga jika nantinya terbukti berbahaya akan di blokir di Indonesia. Aplikasi ini tidak bisa di download secara gratis di toko aplikasi Apple dan Android melainkan harus membayarnya dengan harga sekitar Rp50.000 – Rp70.000 di kedua toko aplikasi tersebut, namun itu tak membuat menjadi tidak laku, masih banyak orang yang rela membeli aplikasi hanya karena ingin mengetahui apakah memang membuat orang menjadi kecanduan dan berhalusinasi seperti memakai narkoba.