BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dalam suatu organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang saling
berinteraksi secara intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur
yang dapat membantu dalam usaha pencapaian tujuan bersama. Sumber daya biasanya
diatur oleh yang namanya manajemen. Sedangkan inti dari manajemen adalah
kepemimpinan. Upaya membangun keefektifan pemimpin terletak semata pada
pembekalan dimensi keterampilan teknis dan keterampilan konseptual.
1.2 Identifikasi
masalah
Pada makalah ini penulis mengidentifikasikan masalh mengenai kepemimpinan
diantaranya adalah mendefenisikan kepemimpinan.
1.3 Tujuan
Dengan ditulisnya
makalah ini, penulis memiliki tujuan untuk:
Mengetahui pengertian
dari Organisasi, Pemimpin dan Kepemimpinan
Mengetahui syarat-syarat menjadi pemimpin yang baik
Mengetahui syarat-syarat menjadi pemimpin yang baik
BAB II
ISI MAKALAH
1.1. Kepemimpinan
Kebanyakan orang masih
cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif mempunyai sifat atau
ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma, pandangan ke depan,
daya persuasi, dan intensitas.
Kepemimpinan Yang
Efektif
Barangkali pandangan
pesimistis tentang keahlian-keahlian kepemimpinan ini telah menyebabkan
munculnya ratusan buku yang membahas kepemimpinan.
2.2. Organisasi
Organisasi merupakan wadah untuk melakukan usaha bersama untuk mencapai satu tujuan. Sementara definisi menurut para ahli, misalnya, Prof Dr. Sondang P. Siagian, mengatakan organisasi sebagai setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang/beberapa orang yang disebut atasan dan seorang/sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.
Organisasi merupakan wadah untuk melakukan usaha bersama untuk mencapai satu tujuan. Sementara definisi menurut para ahli, misalnya, Prof Dr. Sondang P. Siagian, mengatakan organisasi sebagai setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang/beberapa orang yang disebut atasan dan seorang/sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.
2.3. Konsep
Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan,
mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang
pemimpin, yang menyangkut kemampuannya dalam memimpin. Perwujudan tersebut
biasanya membentuk suatu pola atau bentuk tertentu.
2.4. Macam-macam
Pemikiran Gaya Kepemimpinan
Beberapa jenis gaya
kepemimpinan:
1. Mengarahkan (directing)
2. Melatih (coaching)
3. Partisipasi (participation)
4. Mendelegasikan (delegating)
2.5. Integritas
dan Sikap-sikap pemimpin dalam Organisasi
Sebagian besar kita
ingin jadi pemimpin. Namun, dalam memimpin, satu hal penting ditekankan adalah
kepemimpinan tidak hanya menyangkut organisasi, namun dimulai dari lingkup yang
terkecil yaitu diri kita sendiri. Kepemimpinan dalam diri pribadi dapat dilatih
dengan memiliki integritas yang tinggi.
Integritas dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia berarti “mutu, sifat, atau keadaan yg menunjukkan
kesatuan yg utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yg memancarkan
kewibawaan; kejujuran”. Dalam suatu organisasi terdapat beberapa sikap
yang perlu dihindari. Sikap ini merupakan bagian perwujudan integritas pribadi
yang tidak baik yang berkembang dalam suatu organisasi. Sikap-sikap yang perlu
dihindari tersebut antara lain:
2.6.Ciri-ciri
kepemimpinan dalam organisasi
1. Keterampilan
Mendidik, memiliki kemampuan menggunakan kesempatan untuk meningkatkan
kemampuan bawahan, mengubah sikap dan perilakunya dan meningkatkan dedikasinya
kepada organisasi.
2. Fleksibilitas, mampu melakukan perubahan dalam cara berpikir, cara bertindak, sikap dan perilaku agar sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi tertentu yang dihadapi tanpa mengorbankan prinsip-prinsip hidup yang dianut olehseseorang.
3. Keterampilan Berkomunikasi secara Efektif, fungsi komunikasi dalam organisasi antara lain adalah fungsi motivasi, fungsi ekspresi emosi, fungsi penyampaian informasi dan fungsi pengawasan.
2. Fleksibilitas, mampu melakukan perubahan dalam cara berpikir, cara bertindak, sikap dan perilaku agar sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi tertentu yang dihadapi tanpa mengorbankan prinsip-prinsip hidup yang dianut olehseseorang.
3. Keterampilan Berkomunikasi secara Efektif, fungsi komunikasi dalam organisasi antara lain adalah fungsi motivasi, fungsi ekspresi emosi, fungsi penyampaian informasi dan fungsi pengawasan.
2.7. Tipe pemimpin
dalam organisasi
1. Adaptif
Seorang pemimpin yang
adaptif dapat menyesuaikan diri dan perusahaan dengan keadaan yang dinamis,
menyesuaikan nilai mereka dengan perubahan ya g terjadi, dan membantu bawahan
mereka untuk dapat ikut menyesuaikan diri dan mengenali perubahan yang terjadi
tanpa mengurangi kepercayaan bawahan tersebut kepada mereka.
2. Kecerdasan
emosional
Pemimpin yang memiliki kecerdasan
emosional sangat bisa mengatur diri mereka sendiri dan hubungan mereka dengan
orang lain, dan mereka juga seringkali merupakan orang yang sangat hebat dalam
mempengaruhi (dalam arti yang baik).
3. Karismatik
Seorang pemimpin yang
kharismatik dapat mempengaruhi orang lain untuk melewati kepemimpinan bersama
dirinya. Seorang pemimpin yang kharismatik dapat menjadi motifator yang hebat
dan seringkali membawa kesuksesan yang luar biasa bagi perusahaannya.
4. “Level 5
leader”
Orang seperti ini sangat
sulit dicari. Pemimpin seperti ini adalah pemimpin yang murah hati, bertanggung
jawab, dan meletakkan kepentingan organisasi di atas kepentingan pribadi.
5. Narsisme
Pemimpin yang narsis
tidak mendengarkan orang lain, tidak ingin belajar, tidak ingin mengajar, dan
tidak suka jika ada pendapat yang berbeda dari pendapat mereka. Tapi tidak
semua pemimpin yang narsis itu buruk.
6. ”No-excuse”
leadership
Kepemimpinan yang “no-excuse” merupakan tipe
kepemimpinan yang biasanya terdapat di dunia militer. Tipe kepemimpinan ini
akan mampu membuat keputusan dengan cepat, bersikap tegas dan keras, dan
menunjukan mental yang kuat.
7. Menular
Moral seseorang dapat
naik dan turun sesuai dengan mood dari sang pemimpin. Pemimpin yang positif dan
bersemangat dapat menularkan hal itu kepada bawahan mereka dan menularkan
antusiasme yang positif dalam perusahaan.
8. Melayani
Pemimpin tipe ini adalah
pemimpin yang bersedia untuk melayani bawahannya, tidak tertutup pada batasan
jabatan. Pemimpin tipe ini akan bersedia untuk pertama kali melayani, dan
bersedia menjadi contoh agar bawahan mereka dapat bekerja dengan lebih baik.
Tipe-tipe pemimpin ini adalah mereka yang memiliki empati yang besar, peduli,
dan mau menyembuhkan.
11. Storyteller
Seorang pemimpin harus
mampu bercerita: tentang dirinya sendiri, tentang perusahaan, tentang apa yang
dilakukan pegawai mereka, dan tentang apa yang akan dilakukan mereka di masa
depan. Menceritakan cerita membangkitkan emosi yang tidak dapat dibantah
siapapun juga. Contoh Entrepreneur.
2.8. Fungsi
Pemimpin Dalam Pengambilan Keputusan
Fungsi kepemimpinan pada
dasarnya menyangkut dua hal pokok, yakni:
(1) fungsi yang
berkaitan dengan tugas yang disebut fungsi pemecahan masalah
(2) fungsi pemeliharaan
kelompok yang disebut fungsi sosial
Langkah pengambilan
keputusan bervariasi, meskipun demikian secara umum meliputi :
1.
Merumuskan masalah
2.
Merumuskan hasil yang diharapkan
3.
Mengembangkan pilihan penyelesaian
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari
pembahasan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka pada bagian penutup
ini dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1.
Pemimpin yang baik sangatlah diperlukan dalam suatu organisasi.
2.
Tidak semua tipe kepemimpinan itu baik dan cocok diterapkan pada
suatu organisasi tertentu.
3.
Selain di tangan anggota, masa depan organisasi bergantung pada pemimpin,
hanya pemimpin yang memiliki tipe kepemimpinan yang baiklah yang nantinya
dapat memajukan organisasi tersebut.
4. Pemimpin
bukanlah dictator, disini pemimpin hanyalah alat untuk memotivasi anggota
lainnya dalam mencapai tujuan tertentu.
5.
Pemimpin yang baik dapat menjadi contoh bagi anggotanya.
3.2.
Saran
Dari penjelasan yang
telah dijelaskan, maka diharapkan makalah ini dapat dimanfaatkan pembaca dalam
memahami tentang Arti Penting Kepemimpinan Dalam Organisasi. Selain itu penulis
juga menyarankan untuk menerapkan apa yang baik dari makalah ini dan juga
mengingatkan penulis apa yang dianggap pembaca kurang baik dari makalah ini.
Makalah ini masih banyak memiliki kekurangan, untuk itu penulis menyarankan
agar makalah ini bisa disempurnakan baik dari cara penulisan maupun pada
struktur pembahasan.
Daftar Pustaka